Rabu, 21 April 2010

ALIRAN SENI LUKIS

ALIRAN-ALIRAN SENI LUKIS

REALISME
Aliran yang menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu untuk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun. Seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet dan George Hendrik Breitner.

EKSPRESIONISME
Adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia. Pelukis Matthias Grünewald, Vincent Van Gogh, Paul Gauguin, dan Eduard Munch

KUBISME
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso dan Paul Cezanne.

SUREALISME
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Pelukisnya adalah Salvador Dalli dan Marck Chaggal.

FUTURISME
Suatu kelompok seniman yang mengutamakan seni gerak, misalnya orang berdansa atau menari dsb.

IMPRESIONISME
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (banyak pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang tidak biasa.
Pelukisnya adalah Monet, Sisley, Berthe Morisot dan Camille Pissarro.

ABSOLUTISME
Aliran yang intinya membuang bentuk alam, jadi hanya paduan garis dan warna. Pelukisnya adalah Wassily Kandinsky.

ESENSALISME
Aliran yang mengacu pada bentuk alam dan warnanya. Pelukisnya adalah Piet Mondrian

DADAISME
Merupakan produk yang sifatnya anti seni, anti perasaan, dekat kepada kekerasan. Pandangannya terhadap keindahan menurut kaum dada adalah menyangsikan adanya keindahan. Pelukisnya adalah Paul Klee.

POST-IMPRESIONISME
Adalah suatu masa yang masih dipengaruhi sisa-sisa impresionisme. Pada awal 1880 pelukis mulai mengeksplorasi sisi lain dari penggunaan warna, pola, bentuk, dan garis yang sedikit berlawanan dari pencapaian impresionisme. Pelukis pada era ini contohnya adalah Vincent Van Gogh, Paul Gauguin, Georges Seurat dan Henri de Toulouse-Lautrec. Camille Pissarro, yang sebelumnya adalah seniman impresionis kemudian mengembangkan gaya pointilisme.

NEO IMPRESIONISME
Aliran yang senimannya tidak terikat dengan keadaan alam/ mengabaikan warna-warna dialam (seperti keinginan seniman itu sendiri). Pelukisnya adalah Paul Cezanne, George Seurat dan Paul Gaugin.

ROMANTISME
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan.

NATURALISME
Adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme. Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salah satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.

MEDIA PROMOSI

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI DENGAN “POINT OF PURCHASE” UNTUK PENERBITAN BUKU PAKET

DI CV. GRAHADI SURAKARTA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini dunia kerja dirasakan sangat berat dan penuh persaingan, kita harus lebih kreatif dan agresif dalam mencari peluang usaha. Begitu pula dalam dunia periklanan saat ini, persaingan semakin ketat sehingga menuntut setiap individu untuk bekerja secara lebih cepat dan lebih kreatif. Ini terlihat dari banyaknya bermunculan biro iklan dan media yang menampilkan iklan-iklan kreatif dan tentunya iklan yang mampu menyampaikan pesan kepada audience secara efektif. Dan salah satunya adalah media cetak, yaitu sebuah perusahaan penerbitan dan percetakan.

Yang dimaksud unsur iklan oleh penulis adalah bagaimana strategi kreatif yang digunakan perusahaan melalui desain komunikasi visual yang bernilai estetis dalam penerbitan sebuah buku. Sebuah desain yang estetis tentunya akan menarik perhatian konsumen untuk membeli dan itu tentunya mempengaruhi penjualan produk di pasaran. Untuk itu seorang desainer harus bisa atau dituntut untuk menampilkan sesuatu yang baru agar masyarakat tidak jenuh dengan karya-karya yang sudah ada dan karya itu harus mempunyai kekuatan sehingga dapat tercipta karya yang bernilai estetis.

Desain merupakan hasil dari sebuah penyusunan pengalaman visual dan emosional yang memerlukan kreatifitas yang sangat tinggi dengan memperhatikan elemen-elemen desain yang dituangkan dalam satu kesatuan komposisi. Salah satu proses desain sering juga disebut proses desain grafis, Desain grafis adalah proses menciptakan suatu kesan baru yang terdiri dari teks dan ilustrasi pada segala permukaan, yang sering disebut sebagai desain komunikasi visual. Dikataan sebagai desain komunikasi visual karena pada umumnya desain grafis menggunakan gambar, foto, symbol dan berbagai macam bahasa untuk menyampaikan pesan. Desain grafis bermula sebagai penyempurnaan suatu karya yang masih nampak sederhana menjadi suatu karya yang kreaif da imajinatif, dan itu bergantung kepada ide dari seorang desain grafis. Seorang desain grafis harus mampu mengeksploitasi apa yang ada dalam dirinya melalui daya imajinasi yang dituangkan dalam sebuah karya desain sehingga diharapkan desain itu memiliki nilai lebih yang mampu menarik perhatian khalayak dan tentunya dapat diterima dengan baik.

Desain komunikasi visual merupakan suatu yang menarik untuk dikaji lebih dalam, tentang bagaimana kontribusi dan peranannya dalam perkembangan periklanan saat ini. Dalam hal ini media iklan yang akan dipakai adalah x-banner, poster, leaflet, flag chain atau yang disebut dengan point of purchase.Untuk itu penulis mencoba membuat media iklan point of purchase di CV. GRAHADI dengan judul “Perancangan Media promosi dengan “Point Of Purchase” Untuk Penerbitan Buku Paket Di CV. GRAHADI Surakarta".

B. Pembatasan Masalah

Batasan lingkup perancangan meliputi:

  1. Batasan masalah : perancangan media promosi dengan “point of purchase”
  2. Penelitian dilakukan pada bulan September hingga November 2009
  3. Target audience : Sekolah Dasar, SMP, dan SMA/SMK.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian seperti latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang media promosi dengan “Point Of Purchase” untuk penerbitan buku paket di CV. GRAHADI Surakarta ?”

D. Tujuan Perancangan

Sesuai dengan masalah-masalah yang dihadapi dan kemudian dapat dicapai, perancangan ini bertujuan:

1. Memperluas cakrawala atau wawasan dalam berkarya di bidang desain komunikasi visual.

2. Menambah pengetahuan terhadap proses pembuatan media iklan.

3. Mengetahui sistem kerja dalam pembuatan buku paket di CV. GRAHADI.

4. Meningkatkan kreatifitas dan mentalitas agar dapat mempersiapkan diri dalam persaingan dunia kerja.

E. Manfaat Perancangan

Dalam hasil perancangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa

· Sebagai sarana belajar pembuatan konsep perancangan media iklan dan merealisasikannya dalam bentuk karya desain.

· Mampu berperan aktif dengan menuangkan ide-ide kreatif dalam berkarya.

2. Bagi dunia akademik:

· Sebagai referensi yang terkait dengan media iklan untuk penerbitan buku.

· Menambah pengalaman di dunia kerja yang sesungguhnya.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Media

Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut :

§ Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1977).

§ Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).

§ Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT, 1977).

§ Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989).

Menurut Heinich, (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode (methods).

2. Promosi

Promosi merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan pemasaran. Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan produk Anda kepada konsumen. Sehingga promosi merupakan bagian langsung dari kegiatan pemasaran. Semua kegiatan promosi harus terintegrasi dengan pemasaran, disesuaikan dengan program dan target dari divisi pemasaran.

Salah satu agenda penting dari promosi adalah menentukan media promosi yang paling tepat. Parameter yang paling penting adalah karakteristik dari target market yang dituju, baik secara geografis, demografis dan sosiografis. Dengan memahami target market kita, baru kita bisa menentukan media mana yang paling tepat untuk promosi produk kita.

3. Point Of Purchase

Point of purchase adalah display yang menarik yang berada di dalam media promosi, yang terdiri dari :

v X-Banner

X-Banner adalah salah satu media promosi yang berfungsi seperti poster tetapi biasanya diletakkan di depan outlet dan mempunyai rangka sendiri untuk berdiri. Oleh karena itu disebut stand banner, dinamakan x-banner biasanya mempunyai rangka berbentuk X.

v Poster

Poster adalah iklan warna berukuran besar yang dicetak pad selembar kertas dan ditempatkan pada panel, dinding atau jendela.

v Leaflet

Leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. (Drs. Onong Uchjana Effendi, MA)

v Flag chain

Flag chain adalah media iklan berbentuk bendera dengan ukuran kecil yang dibuat dari bahan plastik, kertas atau bahan yang sejenis yang menampilkan gambar produk, merk, slogan, atau gabungan dari semua itu.

4. CV. GRAHADI

CV. GRAHADI adalah sebuah perusahaan yang bergelut dibidang usaha penerbitan dan percetakan, yang terletak di JL. Merak VI No. 2 Gumunggung-Solo. CV. GRAHADI dipimpin oleh seorang direktur utama dan menggunakan bentuk perusahaan Perseroan Komanditer.

Perusahaan ini didirikan sejak tanggal 19 Januari 2001 dengan sebagai direktur yang pertama Ibu Nur Aini dan sebagai persero komanditer adalah Bapak Nugroho Arief Harmawan.

Pada awal kebangkitannya, CV. GRAHADI menerbitkan dan mencetak buku-buku Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sehubungan dengan produksi yang dihasilkan semakin diminati, maka perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk menambah kapasitas produksi agar memenuhi permintaan pasar, yaitu dengan menerbitkan juga buku materi atau buku paket mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK. Sudah ada beberapa buku yang diterbitkan CV. GRAHADI yang mendapatkan akreditasi dari Departemen Pendidikan Nasional. Dengan semakin banyaknya buku yang diproduksi tentunya akan memperkaya pengetahuan dari siswa dan akan meningkatkan Sumber Daya Manusia itu sendiri.

BAB III

METODE PERANCANGAN

A. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan ini adalah kajian dokumen dan wawancara. Kajian dokumen adalah metode pengumpulan data melalui buku-buku referensi, artikel-artikel surat kabar, dan juga media internet yang menunjang perancangan komunikasi visual promosi media iklan untuk penerbitan sebuah buku paket. Sedangkan pengertian wawancara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah teknik komunikasi langsung berupa tanya jawab antara peneliti dan narasumber untuk mendapatkan informasi, baik yang bersifat lisan maupun tulisan. Dalam perancangan ini, wawancara dilakukan antara perancang dengan pemilik perusahaan serta beberapa stafnya, dimana bertujuan untuk mengetahui latar belakang perusahaan, promosi yang dilakukan, wilayah pemasaran, konsep desain komunikasi visual yang digunakan, produk yang dijual serta keistimewaannya.

B. Metode Analisa Data

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threat) dari sebuah perusahaan serta pengolahan data dari hasil komentar para pelanggan maupun pesaingnya. Analisis SWOT perusahaan ini mencakup :

a. Analisis produk, meliputi harga penjualan produk, promosi yang sudah pernah dilakukan, dan mengenai produk itu sendiri.

b. Analisis kompetitor yang setingkat, yaitu yang bergerak dibidang yang sama dan memiliki segmentasi pasar yang sama pula.

c. Analisis konsep perusahaan terhadap produk yang dipasarkan.

d. Analisis feedback target audience terhadap perusahaan dan produk.

BAB IV

SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Perancangan Media promosi dengan “Point Of Purchase” Untuk Penerbitan Buku Paket Di CV. GRAHADI Surakarta adalah sebagai berikut:

1. PENDAHULUAN

1.1 Judul Perancangan,

1.2 Latar Belakang Masalah Perancangan,

1.3 Rumusan Masalah Perancangan,

1.4 Tujuan Perancangan,

1.5 Manfaat Perancangan,

1.6 Tinjauan Pustaka

1.7 Metodologi Perancangan,

1.8 Sistematika Penulisan

1.9 Skematika Perancangan,

2. INVENTARISASI, IDENTIFIKASI, ANALISIS, SINTESIS

2.1 Data Perusahaan,

2.2 Data Produk,

2.3 Data dan Analisa Pemasaran,

2.4 Analisis Data,

2.5 Kesimpulan Analisis,

2.6 Sintesis.

3. KONSEP PERANCANGAN

3.1 Perencanaan Media

3.1.1 Tujuan Media,

3.1.2 Strategi Media,

3.1.3 Program Media,

3.1.4 Biaya Media.

3.2 Perencanaan Kreatif

3.2.1 Tujuan Kreatif,

3.2.2 Strategi Kreatif,

3.2.3 Program Kreatif,

3.2.3 Biaya Kretif.

3.3 Perencanaan Tata Visual/Desain

3.3.1 Tujuan Tata Visual/Desain,

3.3.2 Strategi Tata Visual/Desain,

3.3.3 Program Tata Visual/Desain,

3.3.3 Biaya Tata Visual/Desain.

4. PROGRAM VISUALISASI DESAIN

4.1. Proses Visualisasi Desain

4.1.1 Idea Layout/Thumbnail

4.1.2 Comprehensive Layout/Execution

4.2 Desain Final dan Deskripsi Desain

5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran